Skip to main content

Download Makalah Penyimpangan Remaja


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
             Seiring dengan perkembangan zaman, di mana setiap manusia kini tengah disibukkan  dengan  urusan  duniawi,  sehingga melalaikan  kehidupan  yang  lebih kekal,  yaitu  akhirat.Oleh  karena  itu  timbullah  gejala-gejala  kemerosotan moral akhlak  yang  telah  sampai  pada  titik  yang  sangat  mencemaskan,  antara  lain dengan  bertambahnya    aneka  sumber  kemaksiatan  secara mencolok. Kenakalan remaja  pun  semakin  meningkat.Hal  ini  ditandai    semakin  banyaknya  terjadi dikalangan  remaja perbuatan-perbuatan yang menjurus kepada kriminalitas, seks bebas, perkelahian antar pelajar, korban narkoba dan dekadensi moral  lainnya.                                         
   Kenyataan  tersebut  antara  lain disebabkan oleh kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya. Mereka mengira dengan uang dan materi  akan mampu membahagiakan mereka,  justru  karena  sibuknya  orang  tua dalam  mencari  dan  mengumpulkan  harta  benda,  sehingga  mengesampingkan kasih  sayang  terhadap  anak-anak mereka. Hal  ini  akan  berdampak  negatif  bagi pertumbuhan dan perkembangan  anak mereka.
Keluarga mempunyai peran  yang  sangat  sentral di dalam membentuk kepribadian  dan  akhlak  anak.  Hal  ini  disebabkan  karena  keluarga  merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama.Hal ini bisa dilihat dari fiman Allah Swt :
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% öä3|¡àÿRr& öä3Î=÷dr&ur #Y$tR ……..
Artinya:   Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu   dan keluargamu dari api neraka (QS. At-Tahrim: 6)   
Ayat  ini memberikan  penjelasan  bahwa  Islam memerintahkan  kita  agar menjaga keluarga kita agar tidak terjerumus ke dalam jurang nista dan dosa yangakan mendorong kita dan keluarga masuk ke dalam api neraka.


BAB II
PEMBAHASAN
1. MASA REMAJA
Masa  remaja  merupakan  masa  dimana  seorang  individu  mengalami peralihan  dari  satu  tahap  ke  tahap  berikutnya  dan  mengalami  perubahan  baik emosi,  tubuh,  minat,  pola  perilaku,  dan  juga  penuh  dengan  masalah-masalah.Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial,  yakni  masalah  psikis  atau  kejiwaan  yang  timbul  sebagai  akibat terjadinya perubahan social.
Masa  remaja merupakan  sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya  seringkali  tidak  terlalu  jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai  tanda awal keremajaan  ternyata  tidak  lagi valid sebagai patokan  atau  batasan  untuk  pengkategorian  remaja  sebab  usia  pubertas  yang dahulu  terjadi  pada  akhir  usia  belasan  (15-18)  kini  terjadi  pada  awal  belasan bahkan  sebelum  usia  11  tahun.   Seorang  anak  berusia  10  tahun  mungkin  saja sudah  (atau  sedang)  mengalami  pubertas  namun  tidak  berarti  ia  sudah  bisa dikatakan  sebagai  remaja  dan  sudah  siap  menghadapi  dunia  orang  dewasa.  Ia belum  siap menghadapi  dunia  nyata  orang  dewasa, meski  di  saat  yang  sama  ia juga bukan anak-anak lagi. Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas  dapat  diukur,  remaja  hampir  tidak  memiliki  pola  perkembangan  yang pasti. Dalam  perkembangannya  seringkali  mereka  menjadi  bingung  karena kadang-kadang  diperlakukan  sebagai  anak-anak  tetapi  di  lain  waktu  mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa.
 Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan,  namun  seringkali  perubahan  itu  hanya  merupakan  suatu  tanda-tanda  fisik  dan  bukan  sebagai  pengesahan  akan  keremajaan  seseorang.   Namun  satu  hal  yang  pasti,  konflik  yang  dihadapi  oleh  remaja  semakin  kompleks  seiring  dengan  perubahan  pada  berbagai  dimensi  kehidupan  dalam  diri  mereka.  Untuk  dapat memahami  remaja,  maka  perlu  dilihat  berdasarkan  perubahan  pada  dimensi- dimensi tersebut,


2. REMAJA DAN ROKOK
Di masa modern  ini, merokok merupakan  suatu pemandangan yang  sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi  si  perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi  si perokok  sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat  di dalam rokok memberikan dampak negatif  bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk  mendapat  pengakuan  (anticipatory  beliefs),  untuk menghilangkan  kekecewaan  (  reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya  tersebut tidak melanggar norma). Hal ini  sejalan dengan kegiatan  merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain,  terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat  tertarik kepada  kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
    Penyebab Remaja Merokok
a)      Pengaruh 0rangtua 
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang  berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu  memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih  mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari  lingkungan rumah tangga yang bahagia. 
b)      Pengaruh teman.   
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin  besar  kemungkinan  teman-temannya  adalah  perokok  juga  dan demikian  sebaliknya. Dari  fakta  tersebut  ada  dua  kemungkinan  yang  terjadi, pertama  remaja  tadi  terpengaruh  oleh  teman-temannya  atau  bahkan  teman-teman  remaja  tersebut  dipengaruhi  oleh  diri  remaja  tersebut  yang  akhirnya mereka  semua  menjadi  perokok.  Diantara  remaja  perokok  terdapat  87% mempunyai  sekurang-kurangnya  satu  atau  lebih  sahabat  yang  perokok  begitu pula dengan remaja non perokok.
c)      Faktor Kepribadian       
 Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari  rasa  sakit  fisik atau  jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu  sifat  kepribadian  yang  bersifat  prediktif  pada  pengguna  obat-obatan (termasuk  rokok)  ialah  konformitas  sosial. Orang  yang memiliki  skor  tinggi pada  berbagai  tes  konformitas  sosial  lebih  mudah  menjadi  pengguna dibandingkan  dengan  mereka  yang  memiliki  skor  yang  rendah. 
d)      Pengaruh Iklan. 
Melihat  iklan  di  media  massa  dan  elektronik  yang  menampilkan  gambaran bahwa  perokok  adalah  lambang  kejantanan  atau  glamour, membuat    remaja seringkali  terpicu  untuk  mengikuti  perilaku  seperti  yang  ada  dalam  iklan tersebut.

3. PENYIMPANGAN SEKS PADA REMAJA  
Kita  telah  ketahui  bahwa  kebebasan  bergaul  remaja  sangatlah  diperluka agar mereka tidak "kuper" dan "jomblo" yang biasanya jadi anak mama. "Banyak teman maka banyak pengetahuan". Namun tidak semua teman kita sejalan denga apa  yang  kita  inginkan.  Mungkin  mereka  suka  hura-hura,  suka  dengan  yan berbau  pornografi,  dan  tentu  saja  ada  yang  bersikap  terpuj benar  agar  kita  tidak  terjerumus  ke  pergaulan  bebas  yang  menyesatkan.
 Masa  remaja merupakan  suatu masa  yang menjadi  bagian  dari  kehidupamanusia yang di dalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaj ini akan sangat berpengaruh  terhadap pembentukan diri  remaja  itu sendiri. Mas remaja  dapat  dicirikan  dengan  banyaknya  rasa  ingin  tahu  pada  diri  seseoran dalam  berbagai  hal,  tidak  terkecuali  bidang  seks          Seiring  dengan bertambahnya  usia  seseorang,  organ  reproduksipu mengalami  perkembangan  dan  pada  akhirnya  akan  mengalami  kematangan Kematangan  organ  reproduksi  dan  perkembangan  psikologis  remaja  yang mula menyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun no elektronik  akan  sangat  berpengaruh  terhadap  perilaku  seksual  individu  remaja tersebut.           Salah  satu  masalah  yang  sering  timbul  pada  remaja  terkait  dengan  masa  awal kematangan organ  reproduksi pada  remaja adalah masalah kehamilan yang  terjadi pada remaja diluar pernikahan. Apalagi apabila Kehamilan tersebut terjadi  pada  usia  sekolah.  Siswi  yang  mengalami  kehamilan  biasanya  mendapatkan  respon  dari  dua  pihak.  Pertama  yaitu  dari  pihak  sekolah,  biasanya  jika  terjadi  kehamilan  pada  siswi,  maka  yang  sampai  saat  ini  terjadi  adalah  sekolah   meresponya  dengan  sangat  buruk  dan  berujung  dengan  dikeluarkannya  siswi  tersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi tersebut tinggal,  lingkungan  akan  cenderung  mencemooh  dan  mengucilkan  siswi  tersebut.  Hal  tersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma kehidupan masyarakat kita.  Kehamilan remaja adalah  isu yang saat  ini mendapat perhatian pemerintah.   Karena  masalah  kehamilan  remaja  tidak  hanya  membebani  remaja  sebagai individu  dan  bayi mereka  namun  juga mempengaruhi  secara  luas  pada  seluruh  strata di masyarakat dan  juga membebani sumber-sumber kesejahteraan. Namun,  alasan-alasannya  tidak  sepenuhnya  dimengerti.    Beberapa  sebab  kehamilan  termasuk  rendahnya pengetahuan  tentang keluarga berencana, perbedaan budaya  yang  menempatkan  harga  diri  remaja  di  lingkungannya,  perasaan  remaja  akan  ketidakamanan atau impulsifisitas, ketergantungan kebutuhan, dan keinginan yang sangat untuk mendapatkan kebebasan.     Selain  masalah  kehamilan  pada  remaja  masalah  yang  juga  sangat menggelisahkan  berbagai  kalangan  dan  juga  banyak  terjadi  pada  masa  remaja  adalah banyaknya remaja yang mengidap HIV/AIDS.

4. MENANGANI MASALAH YANG TERJADI PADA REMAJA
Selain  masalah  psikososial  yang  sering  terjadi  pada  remaja  seperti  yang  disebutkan  dan  dibahas  diatas  terdapat  pula  masalah  masalah  lain  pada  remaja  seperti  tawuran,  kenakalan  remaja,  kecemasan,  menarik  diri,  kesulitan  belajar, depresi dll.  Semua  masalah  tersebut  perlu  mendapat  perhatian  dari  berbagai  pihak  mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remaja lah  masa depan bangsa ini digantungkan.  Terdapat  beberapa  cara  yang  dapat  dilakukan  dalam  upaya  untuk  mencegah  semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
a)      Peran Orangtua :
·        Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
·        Membekali anak dengan dasar moral dan agama
·        Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak
·        Menjalin kerjasama yang baik dengan guru
·        Menjai  tokoh  panutan  bagi  anak  baik  dalam  perilaku maupun  dalam  hal
·        menjaga lingkungan yang sehat
·        Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak
·        Hindarkan anak dari NAPZA
b)      Peran Guru :
·        Bersahabat dengan siswa
·        Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman
·        Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan
·        ekstrakurikuler
·        Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga
·        Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP
·        Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas
·        Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain
·        Meningkatkan  keamanan  terpadu  sekolah  bekerjasama  dengan  Polsek
·        setempat
·        Mewaspadai adanya provokator
·        Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah
·        Menciptakan  kondisi  sekolah  yang  memungkinkan  anak  berkembang
·        secara sehat dalah hal fisik, mental, spiritual dan sosial
·        Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA
·        ran Pemerintah dan masyarakat :
·        Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti
·        Menyediakan  sarana/prasarana  yang  dapat  menampung  agresifitas  anak
·        melalui olahraga dan bermain
·        Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas
·        Memberikan keteladanan





BAB III
PENUTUP
Penyakit remaja muncul sebagai akibat melemahnya pengertian dan kewaspadaan terhadap kebutuhan dan permasalahan usia remaja itu sendiri. Sifat-sifat sulit diatur, berontak, merajuk, kumpul-kumpul, suka meniru, mulai jatuh cinta, hura-hura dan sebagainya, adalah rangkaian pola perilaku yang selalu muncul membayangi sisi kehidupan remaja. Jika tidak dikontrol dan diawasi, hal ini tentu dapat memicu timbulnya masalah sosial, di mana tercipta situasi yang kurang atau tidak mengenakkan dalam masyarakat. Contoh perilaku remaja yang mengindikasikan timbulnya permasalahan sosial bagi lingkungan sekitarnya seperti: kebiasaan merusak fasilitas umum dan sosial, coret-coret dinding, minum minuman beralkohol, tawuran antar remaja, kebut-kebutan di jalan raya dan bahkan sampai pada perilaku seks bebas (free sex) dan pemakaian obat-obatan terlarang.
Kondisi ini ada bukan untuk dimusuhi atau dijauhi, tetapi mesti dipahami dan didekati karena merupakan integritas remaja di dalam menemukan identitas diri dan pengakuan pribadinya. Mengamati dan memahami pola-pola perilaku remaja yang memang sangat rumit dan tinggi kompleksitasnya, maka sebelum terlambat, segenap potensi sosial yang tersedia harus diarahkan dan diupayakan secara terpadu dan berkesinambungan untuk melibatkan perannya. Penanganan permasalahan kenakalan remaja pun tidak hanya ditekankan pada remaja itu sendiri, melainkan multi dimensi. Ada beberapa aspek yang dapat dijadikan perhatian dalam memahami perilaku menyimpang remaja.










DAFTAR PUSTAKA

Ø  BKKBN.. Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. 2001
Ø  Mappiare, A. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.1992
[ �Br L ��X �/X 'font-size:14.0pt;line-height:115%;font-family:HQPB1;mso-ascii-font-family: Calibri;mso-ascii-theme-font:minor-latin;mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;color:#1D1B11;mso-themecolor:background2; mso-themeshade:26;mso-char-type:symbol;mso-symbol-font-family:HQPB1'>ù tûüÏBÏ»tR ÇÏÈ  
”Wahai orang-orang yang   beriman!   Jika   seseorang   yang   fasik   datang   kepadamu  membawa suatu berita maka telitilah kebenarannya,  agar kamu tidak mencelakakan suatu   kaum   karena   kebodohan   (kecerobohan),   yang   akhirnya   kamu menyesali perbuatanmu itu.” (Q.S. Al Hujurat/49:6)

Comments

Popular posts from this blog

Cara Setting IDM agar aktif selamanya/full version

Cara Setting IDM agar aktif selamanya   Internet Download Manager   merupakan program download manager terbaik saat ini, fitur – fitur yang ada di dalamnya cukup lengkap. Selain digunakan untuk mendownload program, Internet Download Manager juga dapat digunakan untuk mendownload video di Youtube secara langsung atau bahkan di situs mana saja jika terdapat konten video atau musik. Nah, bagi Anda yang tertarik dengan software Internet Download Manager (IDM) ini , tidak ada salahnya untuk mencobanya dan bagi Anda yang masih mempunyai lisensi masa trial yang aktif, tidak kami sarankan untuk menggunakan tutorial ini. Jadi tutorial ini hanya kami rekomendasikan untuk Anda pengguna IDM yang memang masa trialnya sudah benar – benar habis (expired). Baiklah, kita akan memulai  Cara Setting IDM agar aktif selamanya . Ikut langkah – langkahnya dibawah ini. Langkah 1. Masa trial IDM sudah habis dan tidak berlaku Jika Anda menggunakan IDM trial, maka akan diberikan lisensi pengguna

Makalah Akhlaqul karimah

BAB I PENDAHULUAN A.  Latar Belakang Masalah              Seiring dengan perkembangan zaman, di mana setiap manusia kini tengah disibukkan  dengan  urusan  duniawi,  sehingga melalaikan  kehidupan  yang  lebih kekal,  yaitu  akhirat.Oleh  karena  itu  timbullah  gejala-gejala  kemerosotan moral akhlak  yang  telah  sampai  pada  titik  yang  sangat  mencemaskan,  antara  lain dengan  bertambahnya    aneka  sumber  kemaksiatan  secara mencolok. Kenakalan remaja  pun  semakin  meningkat.Hal  ini  ditandai    semakin  banyaknya  terjadi dikalangan  remaja perbuatan-perbuatan yang menjurus kepada kriminalitas, seks bebas, perkelahian antar pelajar, korban narkoba dan dekadensi moral  lainnya.

Ulumul hadits

BAB I PENDAHULUAN 1.       Latar Belakang Masalah Hadits adalah  segala perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi yang diajadikan dasar hukum Islam setelah  Alquran. Sedangkan Ulumul hadits adalah ilmu yang mengantar umat Islam untuk memahami kajian hadits dengan mudah dan benar. Artinya seseorang tidak akan memahami hadits dan permasalahannya secara benar tanpa mengetahui Ulumul hadits terlebih dahulu. Pemahaman seseorang terhadap kandungan hadits akan menjadi parsial apabila tanpa disertai pemahaman  mengenai Ulumul hadits. Hal ini terbukti dengan banyaknya orang-orang yang mengerti dan memahami bahasa Arab tetapi tidak mengerti secara tepat kandungan yang dikehendaki dalam ilmu hadits. Oleh karena itu,  seseorang yang hendak memahami dan mendalami ilmu hadits secara benar dan bertanggung jawab sangat memerlukan bukan hanya penguasaan kaidah-kaidah bahasa Arab yang baik dan benar tetapi juga berbagai ilmu yang membahas eksistensi dan keadaan ilmu hadits, serta cara-cara d